Liputanphatas.com || Pasuruan - Luar biasa Inisiator Rumah Sedekah NU, sekaligus Ketua PW LP Ma'arif NU, KH Noor Shodiq Askandar menerima penghargaan sebagai Penggerak Ekonomi dari Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Jawa Timur.
Penghargaan tersebut diberikan dalam puncak acara Peringatan Hari Koperasi ke 76, di Pasuruan, Minggu (30/7/2023).
Tentu, penghargaan yang diperoleh pria yang akrab disapa Gus Shodiq ini tak serta merta diterimanya begitu saja. Berkat dedikasi dalam mendorong perekonomian masyarakat, khususnya sektor UMKM, membuatnya menerima penghargaan dari Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Jawa Timur.
Dalam upayanya mengerakkan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM, dilakukan Gus Shodiq dengan penuh dedikasi dan rasa ikhlas. Sehingga, apa yang dilakukannya bukan semata karena ingin mendapatkan sebuah pujian atau penghargaan, namun merupakan sebuah kegiatan sosial dan bagian dari ibadah dalam mendongkrak ekonomi umat.
Sudah cukup lama beliau menjadi pengiat pergerakan ekonomi terhitung mulai tahun 2006, pihaknya telah berupaya menggerakkan ekonomi umat, khususnya UMKM dengan menggerakkan UMKM di Malang Raya lebih produktif dan menjadi komoditas yang lebih dikenal masyarakat,di Malang Raya sudah sangat banyak pengiat UMKM yang prodaknya siap bersaing dengan prodak UMKM kota kota lain.
Tak hanya itu, ia juga memulai dengan membuat sebuah majalah ekonomi dan juga melakukan edukasi terhadap masyarakat agar dapat menerima kehadiran bank Syariah. Hal ini dilakukan Gus Shodiq hingga tahun 2011.
"Setalah itu saya bikin produk air mineral, bikin BMT DNA lainnya. Saya waktu itu juga menulis sekitar 4,5 tahun disebuah media tentang kiat-kiat berwirausaha setiap hari Senin. Saya nulis di media Sabilillah tentang ekonomi syariah selama 6 tahun. Saya juga banyak bergerak dan berdiskusi bersama teman-teman yang juga fokus dalam pengembangan UMKM," jelas pria yang juga Wakil Rektor II Unisma ini.
Lebih lanjut dijelaskan Gus Shodiq, bahwa belakangan pihaknya juga sangat gencar dalam mensosialisasikan dan mendorong agar produk UMKM tersertifikasi halal.
Sebab, masih banyak yang belum memahami akan pentingnya sertifikasi halal. Padahal, dengan sertifikasi halal, tentu banyak benefit yang didapat pelaku UMKM yang dapat berimbas pada peningkatan perekonomian pelaku UMKM itu sendiri.
"Saya dan teman-teman, khususnya Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) Jawa Timur, menginisiasi berdirinya beberapa pusat studi halal, termasuk bekerjasama dengan Halal Industrial Park (HIP) di Sidoarjo," tutur Inisiator Rumah Sedekah NU ini.
Dalam upaya menggerakkan ekonomi umat, khususnya UMKM, pihaknya juga tak tanggung tanggung mengandeng 32 kampus dengan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) agar dapat menjadi lembaga pendamping dalam proses sertifikasi halal.
Hal ini tentunya merupakan hal yang strategis dalam upaya percepatan sertifikasi halal. Momentum ini selaras dengan adanya Self Declare (pernyataan status halal produk UMK oleh pelaku usaha itu sendiri) yang saat ini menjadi sebuah ketentuan yang berkembang dalam proses sertifikasi halal.
Bukan hanya itu saja, dalam upaya menggerakkan ekonomi sektor UMKM, pihaknya bersama dengan Djoni Sudjatmoko, membuat sebuah konsep kawasan produk Indonesia dengan nama 100 persen Indonesia. Tentu adanya hal ini adalah untuk mengangkat produk UMKM lebih berkembang pesat.
Gus Shodiq juga menjelaskan, meskipun dalam hal penghargaan lebih kepada pribadi, namun adnaya Rumah Sedekah NU juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pergerakan dan penguatan ekonomi masyarakat.
Penilaian yang dilakukan Dewan Koperasi Indonesia Wilayah Jatim juga dilakukan tanpa sepengetahuan Gus Shodiq. Namun, setelah masuk menjadi nominasi pihaknya baru diberitahu jika telah masuk menjadi nominator untuk mendapatkan penghargaan.
Ada 16 tokoh dari para nominator di Jawa Timur yang mendapatkan penghargaan. Dan Gus Shodiq menjadi satu-satunya tokoh yang mendapatkan penghargaan tersebut dari Malang Raya.
"Kriterianya yang tau ya mereka (pihak yang memberi penghargaan). Tapi yang jelas mungkin mereka melihat rekam jejak gerakan para tokoh dalam menggerakkan ekonomi khususnya UMKM," ungkapnya.
Dengan adanya penghargaan ini, pihaknya berharap dapat lebih memberikan kontribusi yang positif. Sebab, UMKM merupakan nafas Indonesia. UMKM merupakan invisible hand, dimana tangan-tangan tersembunyi mampu menyelamatkan Indonesia dari krisis dan terbukti pada tahun 1998.
"Kalau ekonomi Indonesia mau bergerak dengan baik, mau tidak mau, suka tidak suka UMKM harus menjadi bagian dari kebijakan pemerintah untuk memberdayakan mereka," jelasnya.
Pihaknya berharap agar masyarakat lebih menumbuhkan kecintaan terhadap produk sendiri. Sehingga, dengan meningkatnya kecintaan terhadap produk tanah air, maka akan melunturkan kecintaan pada produk asing.
Kalau kecintaan pada produk asing berkurang, kan devisa bisa terus bertambah. Kalau bertambah, maka perkonomian semakin kuat. UMKM kan melibatkan banyak masyarakat, bahkan 95 persen wirausaha Indonesia ada di UMKM, makanya hal ini sangat penting," pungkasnya.
Tak hanya Gus Anwar Sadad yang dapat Penghargaan, Anggota DPRD Jatim Dari Fraksi Partai Demokrat ini. Agus Dono Wibawanto, juga mendapat Anugerah yang sama. Penghargaan tersebut, diserahkan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Dekopin, Agung Sudjatmoko. (Wg/Dita)