Liputanphatas.com || Surabaya - Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Wiena menghibahkan beberapa busana pengantin, busana pager ayu dan pager bagus, busana orang tua, busana kembar mayang, perhiasan seperti seperangkat alat panggih pengantin, alat siraman dan lain sebagainya kepada Yayasan Seribu Senyum dan Panti Asuhan Muhammadiyah Nyai Walidah, Rabu (20/7/2022).
Pemilik Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Wiena, Hj. Mamik Said menjelaskan setelah tiga pekan sebanyak 12 kali pertemuan menggelar pelatihan tata rias wajah dan make-up pengantin bagian dari program sosial Wiena dan Seribu Senyum, hari ini digelar ujian lokal sekaligus penutupan.
"Beberapa kriteria penilaian diantaranya, kriteria rias wajah, paes, sanggul, keserasian busana, kebaikan, keindahan memakai busana, etika mulai sopan santun, etika perawatan tubuh, etika makan, etika dalam berbicara baik terhadap kawan juga kepada yang lebih tua", papar Mamik.
Pemilik LKP Wiena yang mulai tahun 1973 telah berkecimpung didunia rias tersebut berharap dengan pelatihan dan hibah perlengkapan rias bisa menjadikan anak-anak binaan Seribu Senyum dan Panti Asuhan Nyai Walidah perias handal serta dapat menjadi penerusnya yang telah mendapatkan 500 lebih murid rias.
Ditempat yang sama, pembina Seribu Senyum sekaligus Wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Drs. Muhammad Sulthon Amin, MM sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas hibah dan pelatihan rias Lembaga Kursus dan Pelatihan Wiena kepada anak-anak asuh Seribu Senyum dan Panti Asuhan Nyai Walidah.
"Penutupan pelatihan rias kemanten hari ini, Alhamdulillah, anak-anak bisa menempuh ujian lokal hanya membutuhkan waktu tiga pekan saja serta mendapatkan hibah dari LKP Wiena. Karena bu Mamik selaku pemilik tidak ada yang meneruskan, maka perlengkapan rias mulai dari pakaian dan peralatan diserahkan kepada pihak Seribu Senyum. In syaa Allah akan kami rawat dan kembangkan supaya bermanfaat untuk anak-anak kami", terang Sulthon Amin.
Sulthon berharap, dari hasil penilaian yang bagus dan tidak mengecewakan tersebut, anak-anak yang sudah lulus ujian lokal, bisa ditingkatkan dengan ujian nasional mengingat mereka masih muda dengan semangat untuk berkarya sangat terbuka lebar.
Sementara itu, salah satu anak binaan Yayasan Seribu Senyum Bilqis Andyum Centura sangat senang sekali selama tiga pekan dibimbing belajar merias. Ilmu yang termasuk baru buat teman-teman dari seribu senyum dan panti asuhan Nyai Walidah.
"Mudah-mudahan dengan ujian lokal ini, kami bisa meningkatkan lagi ke ujian nasional untuk meningkatkan kemampuan. Kami siap mengaplikasikan jika ada teman-teman yang wisuda, In syaa Allah kami bisa meriasnya", tutup Bilqis yang juga telah berhasil meraih juara 2 rias dan fotografi. (Dwi)