Airlangga menambahkan pelonggaran mudik mendorong peningkatan Konsumsi Rumah Tangga sebesar 1,09 persen atau mendorong pertumbuhan PDB pada Kuartal II sebesar 0,56 persen. Selain itu, ia pun mengungkap inflasi pada Ramadan dan Idulfitri berhasil dijaga.
“Terima kasih kepada jajaran Polri, terutama Satgas Pangan yang terus mendukung kebijakan pemerintah dalam menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga menjelaskan Polri turut membantu pemerintah dalam program BT-PKLWN serta program BLT Minyak Goreng. Program ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak kenaikan harga minyak goreng kemasan dan curah. Hingga Senin (9/5), Polri telah menyalurkan BT-PKLWN kepada 638 ribu penerima dan BLT Minyak Goreng kepada 1,16 juta penerima.
“Partisipasi Polri juga dibutuhkan dalam penanganan pandemi COVID-19 melalui sosialisasi, edukasi, penegakan hukum, dan percepatan vaksinasi,” tegasnya.
Di samping itu, Airlangga mengakui pengawalan dan dukungan Polri juga diperlukan untuk pelaksanaan Presidensi G20. Demi menjaga ketahanan pangan dan energi serta mengantisipasi kemungkinan dampak gejolak keamanan di dalam negeri.
Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan terjadinya konflik antara Rusia dan Ukraina berpengaruh terhadap kondisi penawaran dan permintaan di pasar dunia. Misalnya, terganggunya pasokan energi, pangan, serta komponen input produksi di dunia.
Meski demikian, Airlangga menilai jika belajar dari pengalaman pada 2021 maka kolaborasi dan sinergi menjadi hal penting mengingat banyak tantangan ke depan yang akan dihadapi selain pandemi COVID-19.
Ia pun menjabarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2022 yang mencapai 5,01 persen (yoy) masih lebih baik dari negara-negara lain. Misalnya Korea Selatan (3,07 persen), Singapura (3,40 persen), Jerman (4,00 persen), Amerika Serikat (4,29 persen), dan Tiongkok (4,80 persen). Indonesia hanya sedikit di bawah Vietnam (5,03 persen). (ATK).