×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pro Kontra Tasyakuran Madarasah Aliyah Negri 1 Gresik Habiskan Rp 500 Juta Lebih

| Mei 15, 2025 | 0 Views Last Updated 2025-05-15T08:31:15Z



Liputanphatas.com// Gresik - Ditengah situasi ekonomi sulit, Madarasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Gresik tetap menggelar acara tasyakuran kelulusan siswa-siswi secara mewah. Acara tersebut menyedot anggaran mencapai Rp505.460.000.
Tasyakuran kelulusan siswa kelas XII Tahun Ajaran 2024/2025 digelar meriah di halaman sekolah. Ribuan orang hadir. Mulai dari siswa, orang tua, guru, hingga jajaran Forkopimcam Bungah memadati lokasi acara.

Informasi yang diterima menyebutkan bahwa setiap wali murid diminta membayar iuran sebesar Rp1.270.000. Dana itu digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk dekorasi, panggung, dan konsumsi.
“Bayarnya 1.270.000, tapi ada rinciannya,” ujar salah satu siswa yang enggan disebut namanya.
Jika dikalkulasi, dari total 418 siswa kelas XII, sekitar 398 siswa ikut berpartisipasi. Artinya, dana yang terkumpul dari iuran tersebut mencapai Rp505.460.000.

Seksi Humas MAN 1 Gresik, As’ad, menegaskan bahwa dana tersebut merupakan hasil kesepakatan wali murid dan komite. Sekolah hanya memfasilitasi jalannya acara.
“Dana dari wali murid itu sudah melalui rapat dan disepakati bersama,” ungkapnya.
Meski demikian, sekitar 5% orang tua tidak menyetujui iuran tersebut. Mereka pun memilih untuk tidak mengikuti tasyakuran.
Pihak sekolah menyebut, tasyakuran penting untuk menghindari acara serupa yang digelar siswa secara mandiri di luar pengawasan sekolah. Acara semacam itu dikhawatirkan menyalahi aturan.
“Kami khawatir kalau mereka bikin acara sendiri di hotel tanpa izin dan tidak sesuai norma,” terang As’ad.

Kepala Kemenag Gresik, Pardi, menegaskan bahwa pihaknya telah mengeluarkan surat edaran terkait larangan pungutan yang membebani wali murid. Namun, acara tasyakuran tetap diperbolehkan jika ada kesepakatan resmi.
“Kami tidak melarang asal ada persetujuan orang tua. Tapi tidak boleh ada dana yang memberatkan,” tegasnya

Menurut Pardi, MAN 1 Gresik telah menyampaikan bahwa semua sudah disepakati dalam rapat wali murid. Kemenag hanya bertindak sesuai aturan dari pemerintah pusat.

Acara ini menuai pro dan kontra di media sosial. Banyak yang menganggap tasyakuran kelulusan ini hanya menjadi ajang seremonial mahal yang membebani orang tua. Beberapa komentar menyayangkan penggunaan dana besar untuk acara yang dinilai tidak terlalu penting.
Postingan terkait tasyakuran ini viral di Facebook dan menuai puluhan tanggapan dari warganet. Sebagian besar mengkritik keputusan sekolah dan komite.

Besarnya dana yang dikeluarkan untuk acara kelulusan ini menjadi perhatian masyarakat. Meski sudah disepakati sebagian besar orang tua, transparansi dan pertimbangan kondisi ekonomi patut menjadi evaluasi ke depan. Agar tasyakuran tidak hanya jadi ajang mewah, tapi benar-benar bermakna bagi siswa dan keluarganya.

Penulis : Andriyas
Editor : Andriyas
×
Berita Terbaru Update