Liputanphatas.com || Surabaya - Sempat viral sebuah potongan rekaman CCTV yang memperlihatkan dua orang di parkiran Alun-alun Surabaya diduga mencuri helm pengunjung lain.
Salah satu akun media sosial (medsos) @aslisuroboyo memberikan keterangan "detik-detik maling helm kerekam CCTV nak Basement Balai Pemuda/Alun-alun". Ia juga menambahkan jika yang mencuri adalah perempuan berhijab dan mengendarai Honda Scoopy merah.
Kejadian ini sempat viral. Bahkan, video rekaman CCTV yang menampakkan wajah dua terduga pelaku ini diunggah hingga mendapat lebih dari 30 ribu like dan ribuan komentar dari netizen.
Ternyata belakangan diketahui jika kedua terduga pelaku ini hanya salah ambil helm. Ini diketahui setelah kedua wanita ini dipertemukan dengan pemilik helm di Polsek Genteng.
"Ini semua tidak ada unsur kesengajaan. Hanya karena salah ambil helm karena kedua wanita ini masuk menggunakan helm dan keluar juga mengenakan helm yang ciri serta warnanya hampir sama dengan milik pelapor. Kasus ini kami selesaikan secara restorative justice (RJ)," kata Kapolsek Genteng, Kompol Andhika M Lubis.
Dua orang terduga pelaku itu adalah TFD, 21, dan HH, 18, keduanya mahasiswi perguruan tinggi negeri (PTN) di Surabaya. Mereka datang ke Polsek Genteng untuk mengklarifikasi terkait kejadian tersebut. TFD mengaku baru tahu video viral itu dari kakaknya.
Ia mengakui datang ke Alun-Alun Surabaya, Sabtu (2/9) malam. Keduanya berniat jalan-jalan dan foto-foto. Saat pulang, salah satu dari mereka minta difoto namun masih memegang helm, sehingga sempat ditaruh ke sepeda motor lain.
Setelah berfoto dan selfie di parkiran, helm itu diambil lagi. Namun ternyata bukan helm miliknya melainkan milik AR, 20, warga Jalan Setro Surabaya. "Kami minta maaf karena saat itu tidak tahu jika helm yang diambil tertukar. Hingga akhirnya rekaman CCTV itu viral di medsos," ungkapnya.
Sementara itu, AR mengatakan jika ia panik saat itu karena helm miliknya tidak ada saat hendak pulang. Ia pun berkoordinasi dengan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya yang berada di lokasi dna melihat rekaman CCTV di lokasi.
"Saya panik sehingga sempat mengunggah video tersebut ke medsos, tidak ada unsur kesengajaan," paparnya.
Dikonfirmasi terpisah Kasihumas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko membenarkan bahwa kasus tersebut hanya salah ambil helm, dan udah di selesaikan secara kekeluargaan (Restorasi Justice) oleh Kapolsek Genteng.
(Red).