Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Galang Donasi Tuna Daksa dan Permainan Tradisional OFOS di MI Muhammadiyah 23 Surabaya

| Februari 17, 2023 | 0 Views Last Updated 2023-02-17T10:04:29Z


Liputanphatas.com || Surabaya, -
Guna menumbuhkan kepedulian siswa terhadap tuna daksa, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 23 Surabaya mendapatkan kunjungan dari One Foot One School (OFOS) untuk penggalangan dana pada hari Jumat tanggal 17 Februari 2023.

Volunteer Visi Maha Karya Rifki Haifany Rakhman menjelaskan, dalam rangka menumbuhkan empati dan menanamkan kepedulian terhadap tuna daksa, OFOS Charity berkunjung ke MI Muhammadiyah 23 Surabaya guna menggalang donasi yang akan disalurkan untuk pembuatan kaki palsu bagi yang sangat membutuhkan.

"Dalam kunjungan tersebut, kami juga memberikan edukasi kepada para siswa dengan media dongeng, permainan tradisional dan seminar yang menjadi jembataan untuk mensosialisasikan program bantuan kaki palsu kepada para siswa", terangnya.

Masih dengan Rifki, mungkin media-media tersebut belum dapat menjelaskan kepada siswa tentang bantuan bantuan kaki Palsu. Maka peran sekolah sangat penting dalam kegiatan OFOS dimana sekolah menjadi ujung tombak kesuksesan program OFOS.

"Sejak dimulai pada 1 Februari 2016 sampai saat ini Program One Foot One School telah membantu sekitar 350-an orang penyandang tunadaksa, yaitu mereka yang tidak memiliki kaki dan tangan baik karena kecelakaan, diabetes, maupun bawaan sejak lahir", pungkasnya.

Lanjut Rifki, untuk program tersebut, para siswa diarahkan untuk berdonasi dengan media amplop dan celengan OFOS kepada para tuna daksa yang kurang mampu di usia produktif lima sampai empat puluh tahun.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan tersebut akan mengedukasi para siswa untuk peduli dan berempati terhadap tuna daksa disekolah manapun", harapnya.

Sementara itu, Kepala MI Muhammadiyah 23 Surabaya Dzul Fanny, S.Th.I. sangat bersimpati terhadap pihak OFOS yang menggalang dana untuk disalurkan kepada para tuna daksa.

"Dari program tersebut akan mampu menyadarkan dan memberikan edukasi kepada anak-anak bahwa mempunyai kelengkapan anggota tubuh itu penting dan harus kita syukuri", paparnya.

Lanjut sekretaris Majelis Kader PCM Tandes, banyak anak-anak tuna daksa yang sangat membutuhkan kaki palsu misalnya di Banyuwangi ada anak tuna daksa usia 14 tahun sejak lahir memerlukan biaya pembuatan kaki palsu seharga 25 juta rupiah.

"Mudah-mudahan dengan kegiatan tersebut para siswa MI Muhammadiyah 23 Surabaya bisa menjadi anak yang punya empati dan gemar menolong dimana pembelajaran selama di sekolah bisa dipraktekkan kedalam kehidupan sehari-hari", imbuhnya.(Man)

Editor : Dwi. H



×
Berita Terbaru Update