Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anggota Komisi B DPRD Surabaya Beri Pesan Siswa Baru Fortasi SMP Muven

| Juli 21, 2022 | 0 Views Last Updated 2022-07-22T03:47:24Z


Liputanphatas.com || Surabaya - Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja, manusia tidak dapat disebut sudah dewasa, tetapi juga tidak dapat disebut anak-anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa yang berjalan antar usia 12-21 tahun. Demikian pernyataan anggota komisi B DPRD kota Surabaya, dr Zuhrotul Mar'ah Lailatusholichah yang lebih dikenal dr Zuhro dihadapan 113 siswa baru ketika menjadi narasumber Fortasi 2022 di SMP Muhammadiyah 11 Surabaya (SMP Muven), Kamis (21/7/2022).

"Kenakalan remaja merupakan gejala sosial para remaja yang disebabkan oleh satu bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan pada masa remaja atau masa transisi anak menuju dewasa. Meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja, perilaku tersebut jelas akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya", terang dr. Zuhro.

Masih dengan dr Zuhro, ada sepuluh masalah remaja yang pada umumnya terjadi, diantaranya :


1. Masalah Penampilan : Berjerawat dan diet. Diet yang salah dapat memicu terjadinya gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia.

2. Masalah Akademis : Sering mendapat nilai jelek, prestasi menurun, tidak betah disekolah, hingga melakukan bolos sekolah. Belum lagi tekanan orang tua yang menuntut anak remajanya berprestasi.

3. Depresi : Bersumber dari rasa tertekan yang menuntut mereka untuk mendapatkan nilai bagus, masalah dalam keluarga, atau ketidak bahagiaan dengan kehidupan yang dimiliki. Hal ini bisa berujung pada menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri.

4. Masalah dengan orang terdekat : 
Perasaan yang lebih sensitif dan labil, remaja juga bisa mengalami masalah dengan orang-orang terdekat, misal : ketika dinasehati orang tua, tersinggung dengan perkataan sahabatnya, dan lain sebagainya.

5. Bullying atau perundungan : Permasalahan remaja yang marak terjadi. Tidak sedikit anak remaja yang mendapat ejekan, intimidasi, ancaman, hingga kekerasan dari para pelaku bullying, terutama di sekolah.

6. Masalah percintaan dan aktivitas seksual : Pertengkaran dengan kekasih atau mendapat larangan dari orang tua bisa berdampak sedih dan galau. Karena rasa ingin tahunya yang besar, remaja juga mungkin mencoba melakukan aktivitas seksual. Dalam hal ini pihak sekolah dan orang tua perlu menjelaskan seputar pendidikan seks dan memberikan batasan-batasannya.

7. Kecanduan Gawai : Selain mengurangi aktivitas fisiknya, kecanduan gawai bisa menyebabkan remaja lebih senang menyendiri, memiliki lebih sedikit teman, dan berdampak buruk pada akademisnya.

8. Tekanan dari teman sebaya : Masalah remaja itu juga bisa ditimbulkan oleh tekanan dari teman sebaya. Anak remaja mungkin diharuskan berperilaku sesuai aturan yang telah disepakati dengan teman-temannya. Namun, tekanan itu dapat menyebabkan remaja melakukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan.

9. Merokok, Miras, dan Narkoba : Merokok dan minuman beralkohol merupakan salah satu masalah remaja yang cukup mengkhawatirkan. Selain itu, penggunaan obat-obatan terlarang dikalangan remaja juga harus diwaspadai orang tua.

10. Obesitas : Selain lebih rentan terkena bullying, remaja obesitas memiliki resiko masalah kesehatan yang jauh lebih besar, seperti diabetes, radang sendi, penyakit jantung, dan kanker. Selain itu mungkin juga mengalami gangguan makan untuk mengubah penampilan tersebut.

"Oleh sebab itu, sebagai orang tua harus memahami berbagai permasalahan remaja dan solusinya", papar dr Zuhro.

Lanjut dr Zuhro, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengatasi masalah remaja antara lain :


1. Pastikan anak merasa aman dan dicintai.
2. Tunjukkan bahwa orang tua memahami perasaan anak.
3. Ajak anak untuk ngobrol-ngobrol. Buat merasa nyaman dan mau mengutarakan apa yang menjadi masalahnya.
4. Tunjukkan bahwa orang tua mempercayai anak dan akan membantunya dalam menghadapi masalahnya.
5. Jika anak melakukan kesalahan, jangan cepat menghakiminya. Tanyakan dulu alasan dan beri teguran yang tepat.
6. Berikan pesan positif kepada anak. Hal ini dapat membuatnya mengerti apa yang harus dilakukan.
7. Lakukan hal yang menyenangkan bersama anak seperti makan dan berolahraga bersama.
8. Bawa anak menemui psikolog atau psikiater jika kesehatan mental anak terganggu.

"Saya berharap anak-anakku sebagai generasi penerus bangsa harus bisa mencegah dan mengatasi masalah-masalah di masa remaja ini, dengan selalu giat belajar mencari ilmu dan berdo'a. Silahkan langsung curhat jika ada masalah dan cari teman curhat yang baik", tutup dr Zuhro.

Sementara itu, Kepala SMP Muhammadiyah 11 Surabaya, Arief Himawan, M.Pd sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada anggota komisi B DPRD kota Surabaya, dr Zuhro yang telah memberikan nasehat kepada 113 siswa baru dalam kegiatan Fortasi 2022.

"Dimasa transisi setelah pembelajaran daring atau online, Alhamdulillah tahun ajaran baru dapat dilaksanakan secara langsung atau tatap muka. Mudah-mudahan para siswa SMP Muhammadiyah 11 Surabaya dapat menjadi generasi kader persyarikatan dan bangsa yang berakhlaq mulia", harap Arief Himawan.(Dol).
×
Berita Terbaru Update