Liputan Phatas.com // Gresik - Isu yang beredar terkait penangkapan pelaku galian C di Desa Pundut Trate, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, dipastikan tidak benar. Faktanya, aktivitas yang dilakukan warga merupakan kegiatan pendalaman waduk secara swadaya, bukan aktivitas pertambangan ilegal.
Pendalaman tersebut dilakukan warga melalui hasil musyawarah desa dengan tujuan meningkatkan daya tampung air waduk. Tanah hasil galian dimanfaatkan untuk urugan lahan, sementara embung dirapikan agar mampu menampung lebih banyak air bersih yang nantinya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan pertanian.
Pemerintah Desa Pundut Trate menyatakan bahwa kegiatan itu murni inisiatif masyarakat. Karena bersifat untuk kepentingan umum, pemerintah desa tidak melarang pelaksanaannya.
“Pendalaman waduk ini merupakan hasil swadaya dan musyawarah warga desa. Tidak ada penangkapan maupun pelepasan siapa pun terkait kegiatan tersebut,” tegas salah satu perwakilan warga.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa Desa Pundut Trate kerap mengalami krisis air bersih saat musim kemarau. Selama ini, bantuan air bersih sering disalurkan oleh LSM GMBI sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat desa tersebut.
Inisiatif warga untuk memperdalam waduk muncul dari kebutuhan mendesak akan ketersediaan air bersih serta keinginan menjaga keberlanjutan pertanian. Warga juga menanggung sendiri seluruh biaya operasional pengerjaan pendalaman waduk tanpa bantuan pihak luar.
“Jika upaya warga ini dianggap melanggar aturan pertambangan atau illegal mining, maka sebaiknya pemerintah daerah dan aparat justru membantu mewujudkan program ini menjadi langkah menuju desa swasembada air dan pangan,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat. (Dan/Red)
