Surabaya, Liputanphatas.com // Pekerjaan pemasangan saluran U-Ditch di Jl. Sememi Jaya Utara Gg. III, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, kembali menuai sorotan tajam dari warga sekitar.
Pasalnya, proyek saluran tersebut tampak belum dipasang penutup (cover) U-Ditch, sehingga membahayakan pengguna jalan.
Seorang warga berinisial H mengungkapkan bahwa akibat kondisi tersebut, sudah ada korban yang jatuh ke dalam saluran terbuka itu.
“Kemarin mas, ada warga yang jatuh ke selokan karena tidak ada tutupnya. Kami khawatir kalau malam, soalnya di sini penerangan juga minim,” ujar H kepada awak media, Selasa (14/10/2025).
Saat investigasi kondisi di lapangan memperlihatkan saluran U-Ditch yang sudah terpasang sebagian, namun dibiarkan terbuka dan tergenang air. Tidak hanya itu, tampak juga beberapa batang bambu digunakan sebagai penopang sementara, menggantikan fungsi material pasir urug (sertu) yang seharusnya digunakan untuk penimbunan dan pemadatan dasar saluran.
Dugaan penyimpangan anggaran dan pelaksanaan teknis
Seorang kontrol sosial bernama andre menyampaikan bahwa dari hasil pantauan dan analisis teknis, terdapat indikasi kuat bahwa pelaksanaan proyek ini tidak sesuai spesifikasi teknis (speck).
Dengan spesifikiasi :
Kode Paket : KJD-P2507-11984052
Nama Paket : Pembangunan Jalan Paving Baru Lebar 3 m dan Saluran 40/60 dengan Cover Dua Sisi (JL. SEMEMI JAYA UTARA GG III)
Nilai Kontrak : Rp. 1.206.888.285,60
Ada dugaan kuat penyalahgunaan anggaran, karena terlihat dalam kondisi U-Ditch tidak ada penahan yang kuat, melainkan hanya potongan bambu yang sebagai penahan.
Jelas konteks ini melanggar S.O.P dalam pengerjaan kontruksi U-ditch.
Menurutnya, penggunaan bambu sebagai penopang sementara bukan hanya tidak sesuai standar pekerjaan sipil, tetapi juga mengindikasikan tindakan penghematan material untuk keuntungan pribadi.
Akibatnya struktur saluran menjadi tidak stabil (lemah) dan berpotensi mengalami pergeseran, kebocoran, bahkan keruntuhan saat debit air meningkat.
Risiko Teknis dan Keselamatan Publik
Ketiadaan pengikatan antar sambungan U-Ditch juga menimbulkan risiko besar. Andre menambahkan, “Jika sambungan antar U-Ditch tidak diikat dengan benar menggunakan mortar atau bahan pengunci, maka sambungan akan mudah lepas. Dampaknya dalam waktu dekat bisa terjadi kebocoran air, retakan, bahkan amblasnya struktur jalan di atasnya.”
Selain itu, saluran yang terbuka tanpa penutup sangat berisiko bagi warga sekitar, terutama anak-anak dan pengguna jalan kaki. Dalam konteks keselamatan kerja dan keselamatan publik, kondisi ini termasuk kelalaian berat dari pihak pelaksana maupun pengawas proyek.
Seruan untuk Pemerintah dan Inspektorat
Warga berharap agar pihak kelurahan Sememi, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen), serta Inspektorat Kota Surabaya segera turun tangan melakukan audit teknis dan administrasi terhadap proyek tersebut.
“Kalau dibiarkan, bisa-bisa nanti uang rakyat terbuang sia-sia. Proyeknya cepat rusak, masyarakat yang jadi korban atas pekerjaan yang belum selesai” tambah Andre.
Pihak kontrol sosial juga mendesak agar kontraktor pelaksana diberikan sanksi tegas apabila terbukti melakukan pelanggaran teknis dan penyimpangan anggaran.
Proyek U-Ditch sejatinya bertujuan untuk meningkatkan sistem drainase dan mencegah banjir, namun apabila pelaksanaannya asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi, maka tujuan tersebut tidak akan tercapai. Kondisi di lapangan seperti di Jl. Sememi Jaya Utara Gg. III menjadi bukti nyata lemahnya pengawasan serta adanya dugaan besar penyimpangan dalam penggunaan anggaran daerah.
Masyarakat kini menanti langkah tegas dari pemerintah kota agar proyek-proyek serupa tidak hanya sekadar memenuhi target serapan anggaran, tetapi benar-benar memberikan manfaat dan keselamatan bagi warga sekitar.
Karena pada dasarnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah instrumen penting dalam pengelolaan keuangan daerah. Sebagai rencana keuangan tahunan yang terintegrasi, APBD memainkan peran sentral dalam meningkatkan pelayanan publik, mendukung pembangunan, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Hingga sampai berita ini diterbitkan belum ada konfirmasi resmi dari pihak penyedia maupun dinas yang terkait.
Penulis : Tim / And