Liputanphatas.com || Surabaya - Seorang siswi SMK berusia 16 tahun di Surabaya diduga menjadi korban pemerkosaan oleh oknum anggota TNI AL saat hendak mengambil uang beasiswa, pada hari Senin (22/01/2024).
Informasi yang dihimpun, pemerkosaan itu terungkap saat korban memesan ojek online (ojol) di Hotel Hasma Jaya 1, Jalan Pasar Kembang, Kec.Sawahan, Kota Surabaya. Saat di atas motor ojek online itu korban lalu menangis tak henti-henti.
Penasaran, driver ojol menanyakan penyebabnya. Korban lalu mengaku telah jadi korban pemerkosaan laki-laki yang tak dikenalnya di hotel tempat awal memesan ojol.
Mendengar hal itu, driver ojol langsung mengantar korban ke pos polisi terdekat yang berada di simpang empat Jalan Pasar Kembang-Arjuno Surabaya. Di lokasi itu, korban dan driver ojol bertemu petugas Satpol PP.
Korban langsung menceritakan kisahnya. Petugas Satpol PP lalu mengantar korban ke Polsek Sawahan. Tak berselang lama, petugas gabungan dari jajaran Pemkot Surabaya dan polisi mengamankan terduga pelaku dan diamankan ke Polsek Sawahan.
Setelah terduga pelaku diamankan, Polisi Militer selanjutnya datang ke Polsek Sawahan dan mengamankan terduga pelaku dengan menggunakan mobil Honda Mobilio warna putih.
Sementara, korban mendapat penanganan medis oleh tim medis di Polsek Sawahan, kemudian dibawa anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polrestabes Surabaya untuk dilakukan visum.
LSA, ayah korban membenarkan peristiwa yang menimpa anaknya. Ia mengaku mendapat laporan anaknya diduga jadi korban pemerkosaan setelah dihubungi seorang pria yang mengaku sebagai anggota Polsek Sawahan.
"Saya diberitahu (polisi), anak saya mengalami pendarahan, kan (badan terduga pelaku) besar, juga (sempat) dipiting," kata LSA saat ditemui awak media di Polsek Sawahan Surabaya.
Menurut LSA, anaknya semula hendak pergi ke sekolah seperti biasanya. Sebelumnya, anaknya juga pamit hendak mengambil uang beasiswa senilai Rp 200 ribu di salah satu bank.
Dari keterangan yang didapat, anaknya jadi korban pemerkosaan saat hendak berangkat mengambil uang dan menunggu temannya di sekitar Monumen Kapal Selam (Monkasel). Di sana lah, anaknya kemudian bertemu dengan pria terduga yang memperkosanya yang mengaku bukan dari Surabaya.
"Sambil menunggu temannya, kenalan dengan terduga pelaku," ujar pria 57 tahun itu.
Saat berkenalan itu, terduga pelaku lalu meminta tolong korban untuk ditemani mengambil uang ke salah satu bank juga. Korban saat itu setuju dan keduanya berboncengan mengendarai motor Honda Scoopy.
Keduanya mampir ke minimarket dan bank. Saat berada di minimarket, terduga pelaku sempat memeluk korban. Lantas, korban diajak secara paksa ke hotel yang berada di Jalan Pasar Kembang Surabaya.
Saat di dalam kamar hotel itu lah, korban selanjutnya diperkosa dan mendapat kekerasan dari terduga pelaku. Setelah diperkosa, korban sempat minta izin keluar dan akhirnya diizinkan terduga pelaku.
"Selesai itu (diduga diperkosa), (korban) minta izin keluar. Tapi, tidak boleh (oleh terduga pelaku). Lalu (korban) bilang 'Aku ada tugas', (baru) diizinkan," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, LSA pun tak terima dan melaporkan ke polisi. Ia juga berharap agar terduga pelaku yang diduga oknum TNI AL itu diadili seadil-adilnya. (Zis)